Kapanewon Pleret merupakan salah satu kapanewon yang terletak di bagian timur Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Secara umum kondisi geografis Kapanewon Pleret terdiri dari dataran rendah, perbukitan rendah, dan beberapa aliran sungai. Letak geografis dan kondisi alam menjadi faktor utama yang mempengaruhi jenis bencana yang sering terjadi. Seperti halnya di Kapanewon Pleret, bencana alam yang terjadi juga disebabkan karena kondisi geografisnya.
Perbukitan rendah didaerah Pleret bagian timur berpotensi terjadi bencana tanah longsor karena tanah yang labil. Salah satu sungai besar yang melewati Pleret yaitu Sungai Opak berpotensi menjadi menyebabkan banjir karena luapan airnya di musim penghujan. Sesar Opak atau Patahan Opak adalah sesar geser aktif di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Tengah, melintasi Kabupaten Bantul salah satunya Kapanewon Pleret menjadi penyebab gempa bumi yang sering terjadi di daerah Bantul. Selain itu bencana yang tinggi angka kejadiannya adalah kebakaran lahan di perbukitan sebelah timur Pleret pada musim kemarau. Angin puting beliung juga menjadi salah satu bencana yang sering terjadi di Pleret karena perubahan cuaca yang ekstrim yang terjadi.
Bencana yang terjadi karena kondisi alam tersebut kemungkinan akan berulang kejadiannya. Untuk itu diperlukan masyarakat yang siap untuk menghadapinya. Salah satu bagian masyarakat yang memiliki tugas kebencanaan adalah Satuan Perlindungan Masyarakat/ Satlinmas. Dalam menghadapai bencana, Satlinmas perlu memiliki sikap, pemikiran dan perilaku tangguh sehingga dibutuhkan sebuah proses internalisasi antara pengetahuan dan pengalaman sehingga diharapkan timbul kesadaran tidak hanya pada sikap tetapi juga pemikiran dan perilaku. Kesiapsiagaan menjadi elemen penting sebagai bentuk tangguh menghadapi potensi bencana. Dalam kerangka membangun kesiapsiagaan, pengetahuan menjadi bahan dalam mengetahui dan memahami konteks penanggulangan bencana. Salah satunya dengan pengetahuan mengenai langkah-langkah yang dilakukan individu dalam menyikapi situasi yang dapat mengarah terjadinya bencana.
Oleh karena itu dibutuhkan buku saku yang khusus membahas langkahlangkah yang perlu dilakukan untuk menyikapi potensi atau bencana yang terjadi. Melalui buku saku ini, diharapkan pembaca pada umumnya dan Satlinmas khususnya dapat memperoleh pengetahuan untuk kesiapsiagaan sehingga resiko bencana dapat berkurang.
Buku Saku dapat dibuka DISINI
Atau Scan Barcode Berikut

Kuesioner Survey Penggunaan Buku Saku Elektronik “Trisula Mas”
Klik Disini : https://forms.gle/KxeS9HJjaA7Qo4is7